PORTAL GAMES

Developer Pokemon Go – Niantic Ingin Dijual Seharga 57 Triliun Rupiah

1steuropetravelguide.com – Niantic Inc., pembuat Pokémon Go yang mengajak jutaan orang keluar rumah untuk menangkap Pokémon. Mereka mengatakan sedang dalam tahap akhir negosiasi untuk menjual divisi game mereka ke Scopely Inc., sebuah perusahaan game seluler yang didukung oleh Savvy Games Group Arab Saudi. Nilainya? Gila-gilaan, sekitar $3,5 miliar atau Rp 57 triliun. Perjanjian ini kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.

Jika kesepakatan ini berhasil, Scopely akan mengakuisisi Pokémon Go dan game seluler lainnya milik Niantic. Niantic sendiri sedang berjuang untuk meniru kesuksesan Pokémon Go. Banyak proyek mereka seperti Harry Potter: Wizards Unite yang harus ditutup pada tahun 2022 dan 2023. Belum lagi mereka harus melakukan PHK besar-besaran untuk mengurangi beban perusahaan.

Niantic sendiri pernah menjadi bagian dari Google sebelum akhirnya mandiri pada tahun 2015 di bawah CEO John Hanke. Mereka membuat terobosan dalam dunia video game dengan Pokémon Go yang mengharuskan kita keluar rumah untuk menangkap Pokémon. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membuat kita lebih aktif dengan bergerak dan menjelajahi lingkungan sekitar.

Selain membuat game, Niantic juga dikenal dengan teknologi pemindaian 3D lokasi nyata. Mereka bahkan mengembangkan model geospasial yang menggunakan pembelajaran mesin untuk memahami dan menghubungkan lokasi di seluruh dunia. Jadi, Niantic tidak hanya fokus menciptakan game saja, tapi juga mengembangkan teknologi canggih untuk pengalaman bermain game yang lebih menarik.

Bagi Scopely, ini adalah langkah besar. Mereka sebelumnya dibeli oleh Savvy Games Group seharga $4,9 miliar pada tahun 2022. CEO Scopely Brian Ward mengatakan akuisisi ini sejalan dengan strateginya untuk mengakuisisi properti game seluler terkemuka. Ward juga berbicara tentang rencana untuk menambahkan game seluler “mutakhir” ke dalam portofolionya. Namun Niantic dan Scopely bungkam mengenai perjanjian ini dan menyatakan bahwa perjanjian tersebut belum final.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *