Ubisoft Umumkan Assassin’s Creed Shadows Yang Berlatar Jepang!
1steuropetravelguide – Ubisoft telah resmi mengumumkan game terbaru dari seri Assassin’s Creed yang telah lama ditunggu-tunggu, Assassin’s Creed: Shadows.
Game ini akan membawa pemain ke era feodal Jepang, sebuah latar yang telah lama dinantikan oleh para penggemar serial ini.
Trailer resmi pertama untuk game ini telah dirilis, menampilkan dunia yang kaya akan sejarah dan budaya Jepang.
Fitur utama Assassin’s Creed Shadows
Assassin’s Creed: Shadows akan menampilkan dua karakter utama. Mereka adalah Naoe, seorang shinobi yang ahli dalam seni penyamaran dan sembunyi-sembunyi; serta Yasuke, seorang tokoh sejarah nyata yang terkenal dengan kekuatan dan keterampilan bertarungnya.
Pemain dapat beralih di antara dua karakter ini sesuka hati. Menjelajahi dunia terbuka ambisius yang penuh petualangan.
Game ini menjanjikan akan membawa evolusi pada genre RPG open world. Salah satu fitur barunya adalah siklus musiman, dimana dunia game akan berubah dari musim semi ke musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Setiap musim menghadirkan elemen gameplay baru, seperti pintu masuk bawah air yang membeku selama musim dingin atau vegetasi lebat yang memberikan perlindungan untuk misi infiltrasi di musim semi.
Fokus lain dari Assassin’s Creed: Shadows adalah interaksi antara terang dan gelap, yang tercermin dalam nama gamenya.
Sistem iluminasi global baru Ubisoft memberikan opsi gameplay yang dinamis dan memengaruhi cara musuh memandang Naoe atau Yasuke tergantung pada ketersediaan cahaya atau bayangan.
Direktur kreatif Jonathan Dumont menyatakan bahwa ukuran dunia dalam Assassin’s Creed: Shadows akan sebanding dengan Assassin’s Creed Origins.
Namun, game ini menjanjikan banyak evolusi dari entri RPG Ubisoft sebelumnya. Termasuk kemampuan untuk berbaring, menggunakan pengait, dan meretas hampir semua properti game.
Ubisoft mengonfirmasi bahwa game tersebut akan dirilis pada 15 November 2024. Menandai entri besar pertama dalam seri ini sejak Assassin’s Creed Valhalla tahun 2020.