PORTAL GAMES

Biaya Pengembangan Call of Duty Mencapai Rp 11 triliun

1steuropetravelguide.com – Angka Fantastis di Balik Biaya Pengembangan Beberapa Game Call of Duty Akhirnya Terungkap! Menurut dokumen pengadilan terbaru, pengembangan game seperti Black Ops 3, Modern Warfare (2019) dan Black Ops Cold War menelan biaya antara $450 juta (Rs7,2 triliun) hingga $700 juta (Rs11,3 miliar).

Ternyata Biaya Pengembangan Call of Duty Tembus 11 Triliun Rupiah

Patrick Kelly, direktur kreatif Call of Duty di Activision, mengatakan Treyarch telah
mengembangkan Black Ops 3 selama tiga tahun dengan tim besar yang menghabiskan
lebih dari $450 juta (Rs7,2 miliar) selama masa pakai game tersebut. Modern Warfare (2019)
yang merupakan reboot salah satu serial ikoniknya dibuat oleh Infinity Ward
dengan biaya 640 juta dollar (Rs 10,3 miliar). Terakhir, Black Ops Cold War,
sebuah kolaborasi antara Treyarch dan Raven Software, menelan biaya lebih dari $700 juta,
menjadikannya salah satu proyek termahal dalam seri ini.

Sebagai perbandingan, The Last of Us Part 2 dari Sony, yang dikenal sebagai
salah satu game single-player terbaik, “hanya” berharga sekitar $220 juta.
Namun berbeda dengan Call of Duty, game ini tidak mendukung konten
tambahan setelah diluncurkan. Anggaran Call of Duty yang besar mencakup
pembaruan pasca peluncuran dan beberapa konten baru, jadi tidak mengherankan jika biayanya jauh lebih tinggi.

Meningkatnya biaya pengembangan game menarik perhatian banyak pihak, termasuk Shawn Layden, mantan bos Sony yang kini menjadi penasihat perusahaan seperti Tencent. Layden mengatakan tren kenaikan biaya game ini tidak akan bertahan lama. Salah satu solusinya, katanya, adalah fokus pada pembuatan game dalam skala yang lebih kecil dan dengan anggaran yang lebih masuk akal.

“Biaya permainan tidak bisa mencapai ratusan juta dolar,” kata Layden. “Dengan anggaran sekitar $20 juta (Rp 323 miliar), kita bisa menciptakan game-game berkualitas tinggi dengan variasi yang menarik, apalagi skill para game developer sekarang sudah jauh lebih maju dibandingkan 10 tahun lalu.” Pendekatan ini dinilai lebih realistis untuk masa depan industri game AAA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *